Students & Lecturers = Researchers
Dalam dunia akademik, setiap akademisi (mahasiswa, dosen, ataupun peneliti) memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan karya akademis. Karya akademis bukanlah terbatas pada skirpsi, tesis, atau laporan penelitian saja. Ketika seorang mahasiswa menulis artikel atau esai untuk tugas perkuliahan, aktifitas tersebut bisa dikategorikan sebagai suatu aktifitas penulisan ilmiah.
Masing-masing bidang keilmuan memiliki metode/cara penelitian yang khas, selain juga topik dan objek yang khas pula. Sastra Inggris biasanya menggunakan metode penelitian yang biasa dipergunakan dalam penelitian-penelitian Humaniora. Metode tersebut biasanya menggunakan teori dan pendekatan dalam Teori Kritis, Teori Kesusasteraan, Teori Budaya, dan Teori Linguistik. Teori Kritis, Kesusasteraan, dan Budaya biasanya dikenal juga sebagai Literary and Cultural Theories/Critics.
Namun demikian, terlepas dari metode dan pendekatan yang dipergunakan, tulisan ilmiah harus menunjukkan sisi ‘kritis’ penulis/peneliti terhadap objek dan topik yang dibahasnya. Permasalahan benar atau salah (dalam ‘sense’ hitam/putih) bukan merupakan tujuan utama. Fokus utama adalah bagaimana penulis dan peneliti mengemukakan argumen-argumen dan alasan yang kuat, serta ketajaman dalam membongkar dan mengupas permasalahan.
Di samping itu, tulisan ilmiah memerlukan berbagai sumber referensi/acuan. Referensi diperlukan sebagai suatu bentuk ‘dialog’ antara tulisan/pemikiran seorang peneliti dengan tulisan/pemikiran para peneliti lainnya, serta pengakuan akan hasil pemikiran orang lain. Penggunaan referensi juga menunjukkan kedalaman penelaahan atas topik yang dibahas, sehingga tulisan memiliki landasan argumen dan dukungan yang kuat.
Sama halnya dengan metode penelitian, teknik atau gaya pengutipan/sitasi pun beraneka ragam. Secara umum, gaya pengutipan yang sering dipergunakan adalah MLA (Modern Language Association), APA (American Psychological Association), Chicago Manual Style, ataupun MHRA (Modern Humanities Research Association). Konsistensi gaya pengutipan merukapakan salah satu syarat dari penulisan ilmiah. Bila peneliti dan institusi akademis menggunakan satu teknik pengutipan (misal: MLA), maka tulisan ilmiah harus konsisten menggunakan gaya pengutipan tersebut. Di program studi Sastra Inggris, gaya pengutipan yang dipergunakan adalah gaya MLA. Karenanya, semua tulisan ilmiah prodi selalu mengacu pada gaya pengutipan MLA tersebut.
Sebagai suatu eksplorasi lebih jauh, silakan klik tautan di bawah ini: